Selasa, 25 Januari 2011

OPINI:JIKA AKU JADI SEORANG SBY...

OPINI & ARTIKEL-.AKHIR-Akhir ini,Indonesia selalu rame dan berujung dengan selalu perdebatan-perdebatan elit politik full kertiki terhadap pemerintahan SBY CS.Seribu makna yang tersirat dari ajang adu argumentasi “mereka” tersebut pastinya ada.

Topik  paling hangat saat ini adalah ucapan dari Presiden SBY ,“Gajinya selama 7 tahun tidak naik-naik”.Lalu,Di jawab dengan pengumpulan koin untuk Presiden oleh beberapa komointas tertentu  termasuk kalangan wakil rakyat hari ini di gedung Nusantara Jakarta.
Media masa pun rame mensiarkan tentang ucapan dan gaji SBY  serta “dampak-dampaknya” di masyarakat( para elit tertentu). 

Namun ada kesan instruksi-instruksi presiden sebelumnya untuk gayus dan bank Century sirna dari pemberitaan dan perhatian para elit politik.Bukankah semua mengatakan setuju unutuk segera tuntaskan ke-2 kasus tersebut.Kemarau setahun seakan sirna oleh hujan sehari itulah yang terjadi di negeri yang beretika ini.ada apa dan mengapa serta lalu harus bagimana?.

Silakan akui,Siapa Presiden yang terpilih dan pilih oleh rakyat hingga 2 kali masa menjabat?jawabannya pasti  SBY.bila di kaitan dengan kenyataan saat ini dan masa sebelumnya mungkin bisa atau pasti jawabnya bahwa SBY adalah seseorang yang dapat dipercaya di Indonesia saat ini dengan perbandinga perolehan suara dalam Pilpres.Tapi mengapa tindak tanduknya selalu di ragukan?.memang benar ada batas dan keterbtasan seseorang (baca:sifat  manusia).namun selalu harus sesuatu yang kurang perlu diperdebatakan?dan akan berdampak luas.

Masa-masa dulu atau beberapa Presiden Sebelumya,ada keluarga/kerabat/besan sendiri di jebloskan penjara karena aturan yang di buat oleh presiden yang punya keterkaitan dengan terdakwa dan tanpa di bela?.rasanya sulit menemukan ketegasan sekelas SBY ketika melihat hasil sementara ini.kalau mau jujur dan dapat menilai secara adil dan bijak,lebih banyak mana hasil positip yang dihasilkan SBY daripada kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas kenegaraanya atau dalam pengambilan kebijakan-kebijakannya?apakah mampu ketika kita duduk /ibarat kata penulis jadi SBY atau  saat ini untuk menggantikannya dengan hasil lebih baik dan murni?.

Penulis bukan membela seorang SBY namun terbaik anak bangsa adalah siapapun orangnya/apapun jabatannya dan dimanapun berada pastilah harus berlaku mana yang perlu di ucapkan dan tidak.mana yang lebih penting dikerjakan daripada hanya membicarakan sesuatu yang sifatnya tidak terlalu perlu untuk di ungkapkan.(baca:secara umum)

Apakah ucapan SBY yang mengatakan bahwa gaji tidak naik selama 7 tahun salah?apakah salah ketika seorang SBY mengatakan apa adanya tentang dirinya.?terlalu di dramatisir ketika seorang presiden mengatakan yang sesuatu pribadi dengan buntut selalu di pojokan.Bebas bicara tapi harus beretika dan menjaga maratabat sesama termasuk diri sendiri karena pendenga/rakyat pasti menilainya pula,dan  dalam agama pun (yang ada di indonesia)melarang  semua umatnya saat melakukan penghinaan terhadap sesamanya.

Jika Penulis seorang SBY,Hanya satu kalimat untuk menjawab reaksi yang ada,”Keritik dan saran di terima tapi jaga nama baik bangsa dan negera.”

Makna kalimat penulis jika jadi SBY adalah .........

Negara dan bangsa  ini tidak selalu butuh perdebatan-perdebatan walau ada saatnya perlu adanya atau diperdebatankan demi keadilan.Rakyat butuh para politikus dan para pejabat bekerja terus bekerja dengan belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu demi masa depan lebih baik utama demi rakyat terobati dan sejahtera pula hasilnya.Bukan yang kecil di besar-besarkan yang besar di tutupi selalu.Mau dibawa kemana bangsa dan negera ini bila sesuatu yang sangat etika pun di langgar?bisakah yang “suka santer bicara” seakan dirinya malaikat itu berlaku propesional?apakah rugi jika berlaku dan berucap secara propesional dan mengedapan kepentingan nasional?........I LOVE INDONESIA./Abhy Karawang.
 
SUMBER: